Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Bisa Membelah Bulan.
Salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW adalah membelah bulan menjadi dua. Keterangan tersebut didasarkan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan Anas bin Malik RA. Ia berkata,
أَنَّ أَهْلَ مَكَّةَ سَأَلُوا رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يُرِيَهُمْ آيَةً، فَأَرَاهُمُ انْشِقَاقَ الْقَمَرِ فَأَرَاهُمُ الْقَمَرَ شِقَّتَيْنِ حَتَّى رَأَوْا حِرَاءً بَيْنَهُمَا
Artinya: "Sesungguhnya, ahli Makkah pernah meminta kepada Rasulullah SAW supaya memperlihatkan satu tanda bukti kepada mereka. Kemudian, beliau memperlihatkan bulan yang terbelah dua hingga Gunung Hira dapat merela lihat di antara kedua belahannya," (HR Bukhari dan Muslim).
Kisah ini terjadi sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah Al Mukarramah ke Madinah Al Munawwarah. Melansir dari tulisan Abdul Syukkur dalam buku Uswah Rasulullah Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah, penduduk Makkah tersebut pernah bertanya pada Rasulullah.
"Wahai Muhammad, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu," kata mereka dengan dengan nada mengejek dan mengolok-olok.
Nabi Muhammad SAW bertanya, "Apa yang kalian inginkan?"
Mereka menjawab, "Coba belah bulan,"
Maka Nabi Muhammad SAW pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Kemudian atas izin Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dariNya agar mengarahkan telunjuknya ke bulan.
Nabi Muhammad SAW pun mengarahkan telunjuknya ke bulan. Hasilnya, bulan pun terbelah setelah ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW tersebut. Menyaksikan itu dengan mata kepala mereka sendiri, orang-orang musyrik itu seketika berujar, "Muhammad, kamu benar-benar telah menyihir kami!"
Mereka kemudian sepakat untuk menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan, Sebab, mereka tidak sedang berada di tempat yang sama dengan orang musyrik yang menyaksikan kejadian bulan terbelah tersebut.
Penduduk Makkah dari kaum Quraisy itu pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah untuk menanti penduduk lain. Hingga tibalah rombongan pertama yang melewati mereka dari luar kota Makkah.
Orang musyrik itu pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan dalam perjalanan kalian?"
Mereka menjawab, "Ya, pada suatu malam lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh satu sama lain kemudian keduanya bersatu kembali,"
Mendengar jawaban tersebut, sebagian dari kaum Quraisy itu ada yang memilih beriman. Namun, ada juga yang tetap memilih ingkar. Sebab itu pula, Allah SWT menurunkan firmanNya surah Al Qamar ayat 1-3,
(1) اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
(2) وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
(3) وَكَذَّبُوْا وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ وَكُلُّ اَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ
Artinya: Hari Kiamat makin dekat dan bulan terbelah. Jika mereka (kaum musyrik Makkah) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus." Mereka mendustakan (Nabi Muhammad) dan mengikuti keinginan mereka, padahal setiap urusan telah ada ketetapannya.
Fenomena ini juga ternyata sudah dibuktikan oleh sains sebagaimana dijelaskan Pakar Geologi muslim Prof Dr Zaghlul Al Najar. Ia bercerita, salah seorang warga muslim Inggris pernah menyaksikan tayangan televisi tentang diskusi dengan pakar ruang angkasa Amerika Serikat.
Diceritakan, para astronot Amerika Serikat pernah melakukan penelitian di bulan. Mereka mengatakan, ternyata bulan pernah mengalami pembelahan pada masa lampau.
"Kami mendapati secara pasti dari batu-batuan yang terpisah dan terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut bulan)," kata pakar ruang angkasa tersebut dikutip dari buku Panduan Asistensi Pendidikan Agama Islam.
Mereka pun meminta bantuan pakar geologi untuk meneliti dan mendapat informasi bahwa hal itu terjadi karena bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali. Wallahu'alam.
Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6331331/kisah-mukjizat-nabi-muhammad-saw-membelah-bulan-jadi-2#:~:text=Nabi%20Muhammad%20SAW%20pun%20mengarahkan,%2Dbenar%20telah%20menyihir%20kami!%22
Komentar
Posting Komentar